Menggapai sukses di bulan Ramadhan bukan hal yang susah meski tidak bisa juga dibilang mudah. Sebenarnya kiat sukses di bulan Ramadhan sederhana saja yakni meneladani manusia istimewa yang lebih dulu sukses. Dialah Muhammad, Rasulullah SAW. karena beliaulah suri teladan terbaik. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al-Ahzab/33: 21). Dengan meniru langkah-langkah yang dikerjakan Rasulullah dalan melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, maka gerbang menjadi orang sukses terbuka lebar.
Memantapkan niat
Yang dimaksud dengan niat di sini adalah mengerjakan ibadah sebagai pelaksanaan perintah Allah dan bertujuan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Allah SWT. tidak menerima suatu amal kecuali disertai dengan niat (lihat QS Al-Bayyinah/98: 5). Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya”. (HR Ahmad dari Umar RA.)
Melaksanakan sahur dan mengakhirkannya
Anas bin Malik RA. berkata: “Rasulullah SAW. telah bersabda: Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya”. (HR Bukhari dan Muslim). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, yang dimaksud dengan berkah ialah ganjaran dan pahala. Dikatakan sahur itu mengandung berkah karena sahur menguatkan dan menambah semangat dalam berpuasa serta meringankan beratnya.
Termasuk sunnah Rasulullah SAW. adalah mengakhirkan sahur untuk mengurangi waktu lapar saat berpuasa. Zaid bin Sabit berkata: “Kami bersahur bersama Nabi, kemudian kami mendirikan shalat”. Anas bertanya kepadanya: “Berapa (jarak) antara sahur dan shalat subuh?” Ia menjawab: “Kira-kira selama membaca lima puluh ayat al-Qur’an”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Cepat berbuka
Sahl bin Sa’ad berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Manusia akan selalu baik selama mereka cepat berbuka”. (HR. Bukhari dan Muslim). Nabi SAW. tidak menyukai lambat berbuka karena dapat menyerupai sikap lambat dan ekstrem dalam beragama seperti yang biasa dilakukan oleh para pemeluk agama lain.
Pada waktu berbuka dianjurkan untuk berdoa: “Telah hilang dahaga, telah basah (segar) urat, dan telah tetap ganjaran. Insya Allah”. (HR Abu Daud, Nasa’i dan Hakim dari Umar RA.)
Memperbanyak membaca al-qur’an
Puasa yang benar-benar diterima adalah puasa dimana lidah dan seluruh anggota badannya juga ikut berpuasa dari bermaksiat kepada Allah SWT. sebagaimana perut berpuasa dari makan dan minum serta kemaluan puasa dari bersetubuh.
Rasulullah SAW. bersabda: “Puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tetappi puasa adalah menahan dari kata-kata kosong dan jorok (porno)”. (HR Hakim)
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf al-qur’an, maka pahala untuknya sepuluh kali lipat kebaikan”. (HR. Tirmidzi).
Kendati demikian, hendaknya kita tidak hanya sekedar membaca atau “kejar setoran” saja. Sudah saatnya bagi kita untuk mendapatkan limpahan rahmat dari telaah dan pengamalan kandungan al-qur’an.
Membersihkan diri dari berkata kotor dan jorok
Puasa yang benar-benar diterima adalah puasa dimana lidah dan seluruh anggota badannya juga ikut berpuasa dari bermaksiat kepada Allah SWT. sebagaimana perut berpuasa dari makan dan minum serta kemaluan puasa dari bersetubuh.
Rasulullah SAW. bersabda: “Puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tetappi puasa adalah menahan dari kata-kata kosong dan jorok (porno)”. (HR Hakim)
Qiyam al-Ramadhan (shalat tarawih)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW. menyukai qiyamullail (ibadah malam) bulan Ramadhan tetapi beliau tidak memerintahkan mereka (para sahabat) dengan keras, kemudian beliau bersabda: “Barangsiapa yang qiyamullail bulan Ramadhan karena iman dan mencari ridha Allah, maka dosa yang telah lalu akan diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar