agenda

Kamis, 02 September 2010

INDAHNYA BERBAGI BERKAH KARUNIA

             Horeeeeeeeeeeeee..................horeeeeeeeeeeeeeeee........itulah teriakan para santri yayasan islam al-fath. Sore itu Ketua Yayasan islam Al-fath menginformasikan bahwa besok ada undangan buka puasa yang diselenggarakan oleh BAZNAS dan MetroTV. Acara buka puasa dengan 10ribu anak yatim piatu dan dhuafa di 10 kota besar di Indonesia. Masing-masing kota berkisar 500 sampai 1000 anak di setiap kota.
               Memang bagi santri al-fath ini adalah kali pertama di undang di Studio MetroTv, apalagi acaranya live yang disiarkan langsung dalam program menjelang buka puasa. Namun, disisi lain terdapat juga acara penyerahan santunan kepada anak-anak yatim dan dhuafa yang diberikan secara simbolis. Dan ada juga penyerahan Al-qur'an yang diwakilkan kepada masing-masing pengurus yayasan.


               Acara "Indahnya Berbagi Berkah Karunia" ini dihadiri oleh President Director MetroTv, Ketua BAZNAS, serta CEO PT.SINARMAS. Acara buka puasa bersama 10 ribu anak yatim dan dhuafa serentak di 10 kota di tanah air, yaitu DKI Jakarta dan sekitarnya, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Samarinda, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Dalam program Indahnya Berbagi Karunia Ramadhan. Dalam acara ini selain berbuka puasa bersama anak yatim dan dhuafa , juga dibagikan santunan bagi mereka. 
              Acara ini terselenggara berkat kerjasama dengan BAZDA di 10 kota tersebut , untuk di jogja ini  terselenggara berkat kerja sama dengan UGM
Direktur Pelaksana Teten Kustiawan mengatakan “ Kita ingin membahagiakan anak yatim seluruh Indonesia. Untuk itu, Selasa (31/8) buka puasa dan santunan anak yatim akan serentak di 10 kota   di Depok, Surabaya, Bandung, Jogjakarta, Makasar, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam dan Samarinda.
              Tujuan kegiatan ini, di samping untuk syiar Ramadhan, adalah dalam rangka memupuk persaudaraan, kepedulian, serta menebarkan energi positif indahnya berbagi dalam ikatan jamaah di tengah masyarakat Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Hal itu sejalan dengan motto BAZNAS tahun 2010 yakni, “Semakin Dekat Dengan Mustahik”. Rasulullah SAW bersabda: "Kalian akan diberi pertolongan dan diberi rezeki dengan sebab (menolong) kaum dhuafa di antara kalian...". Hadist ini mengisyaratkan bahwa rezeki dan pertolongan Allah akan datang manakala kita melakukan pembelaan terhadap kepentingan kaum dhuafa. 


 Penyerahan Bantuan Uang untuk para yatim piatu dan dhuafa yang diserahkan lansung oleh Ketua Baznas kepada Pengasuh Panti Asuhan Yayasan Islam Al-Fath


Rabu, 01 September 2010

ALANGKAH INDAHNYA BERBAGI

           Dibulan Ramadhan ini, banyak sekali manusia yang berbondong-bondong untuk lebih banyak lagi beribadah kepada ALLAH SWT, dan sebagai  ladang amal bagi para dermawan. Sore itu tanggal 27 Agustus 2010 segerombolan siswa TJS ( Tunas Jaka Sampurna) datang dengan 6 buah mobil mewah. Mereka pun disambut dengan senyum sapa oleh para santri putra dan putri serta para pengurus Yayasan Islam Al-Fath.
           Memang kedatangan para siswa yang didampingi oleh guru-guru TJS telah diinformasikan sebelumnya. Jadi pada sore itu anak-anak telah berkumpul di Musholla untuk menyambut kedatangan mereka. 
         Serangkaian acara telah dilalui hingga saatnya mereka membagikan sebagian rizkinya kepada anak-anak yatim piatu   serta dhuafa. secara bergantian mereka membagikan dan terlihat pancaran wajah yang berseri-seri baik dari siswa TJS ataupun santri Yayasan Islam Al-fath. 


               Dari sinilah para dewan guru Sekolah TJS mengajarkan kepada siswanya untuk dapat berbagi kepada saudara-saudaranya. Dan para siswa pun sangat senang sekali, itu terlihat saat mereka berbagi rizki kepada para santri Al-fath. "terima kasih, semoga ALLAH membalas semua amal kebaikan anda" kata itulah yang keluar dari mulut santri putra dan putri yayasan Al-fath.
              Mudah-mudahan tali silaturahmi ini terus mengalir."tidak ada yang dapat kami berikan kepada anak-anak sekalian, kecuali doa" ujar ketua yayasan islam al-fath.


Senin, 30 Agustus 2010

TAHAPAN MENUJU SUKSES


Menggapai sukses di bulan Ramadhan bukan hal yang susah  meski  tidak bisa juga dibilang mudah. Sebenarnya kiat sukses di bulan Ramadhan sederhana saja yakni meneladani manusia istimewa yang lebih dulu sukses. Dialah Muhammad, Rasulullah SAW. karena beliaulah suri teladan terbaik. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al-Ahzab/33: 21). Dengan meniru langkah-langkah yang dikerjakan Rasulullah dalan melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, maka gerbang menjadi orang sukses terbuka lebar. 

Memantapkan niat

Yang dimaksud dengan niat di sini adalah mengerjakan ibadah sebagai pelaksanaan perintah Allah dan bertujuan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Allah SWT. tidak menerima suatu amal kecuali disertai dengan niat (lihat QS Al-Bayyinah/98: 5). Nabi SAW. bersabda: “Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak sah puasanya”. (HR Ahmad dari Umar RA.)

Melaksanakan sahur dan mengakhirkannya

Anas bin Malik RA. berkata: “Rasulullah SAW. telah bersabda: Sahurlah kalian, maka sesungguhnya dalam sahur itu ada berkahnya”. (HR Bukhari dan Muslim). Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, yang dimaksud dengan berkah ialah ganjaran dan pahala. Dikatakan sahur itu mengandung berkah karena sahur menguatkan dan menambah semangat dalam berpuasa serta meringankan beratnya.
Termasuk sunnah Rasulullah SAW. adalah mengakhirkan sahur untuk mengurangi waktu lapar saat berpuasa. Zaid bin Sabit berkata: “Kami bersahur bersama Nabi, kemudian kami mendirikan shalat”. Anas bertanya kepadanya: “Berapa (jarak) antara sahur dan shalat subuh?” Ia menjawab: “Kira-kira selama membaca lima puluh ayat al-Qur’an”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Cepat berbuka

Sahl bin Sa’ad berkata: Rasulullah SAW. bersabda: “Manusia akan selalu baik selama mereka cepat berbuka”. (HR. Bukhari dan Muslim). Nabi SAW. tidak menyukai lambat berbuka karena dapat menyerupai sikap lambat dan ekstrem dalam beragama seperti yang biasa dilakukan oleh para pemeluk agama lain.
Pada waktu berbuka dianjurkan untuk berdoa: “Telah hilang dahaga, telah basah (segar) urat, dan telah tetap ganjaran. Insya Allah”. (HR Abu Daud, Nasa’i dan Hakim dari Umar RA.)

Memperbanyak membaca al-qur’an
Puasa yang benar-benar diterima adalah puasa dimana lidah dan seluruh anggota badannya juga ikut berpuasa dari bermaksiat kepada Allah SWT. sebagaimana perut berpuasa dari makan dan minum serta kemaluan puasa dari bersetubuh.
Rasulullah SAW. bersabda: “Puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tetappi puasa adalah menahan dari kata-kata kosong dan jorok (porno)”. (HR Hakim)
 


Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf al-qur’an, maka pahala untuknya sepuluh kali lipat kebaikan”. (HR. Tirmidzi).
Kendati demikian, hendaknya kita tidak hanya sekedar membaca atau “kejar setoran” saja. Sudah saatnya bagi kita untuk mendapatkan limpahan rahmat dari telaah dan pengamalan kandungan al-qur’an. 

Membersihkan diri dari berkata kotor dan jorok
Puasa yang benar-benar diterima adalah puasa dimana lidah dan seluruh anggota badannya juga ikut berpuasa dari bermaksiat kepada Allah SWT. sebagaimana perut berpuasa dari makan dan minum serta kemaluan puasa dari bersetubuh.
Rasulullah SAW. bersabda: “Puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum tetappi puasa adalah menahan dari kata-kata kosong dan jorok (porno)”. (HR Hakim)

Qiyam al-Ramadhan (shalat tarawih)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW. menyukai qiyamullail (ibadah malam) bulan Ramadhan tetapi beliau tidak memerintahkan mereka (para sahabat) dengan keras, kemudian beliau bersabda: “Barangsiapa yang qiyamullail bulan Ramadhan karena iman dan mencari ridha Allah, maka dosa yang telah lalu akan diampuni”. (HR Bukhari dan Muslim)

 

 






MATA KULIAH RAMADHAN

             Banyak pelajaran atau mata kuliah yang harus ditempuh selama Ramadhan. Materi inti yang diajarkan selama Ramadhan adalah puasa (shaum) dengan materi-materi pendukung seperti jujur, sabar, dan kesadaran akan pengawasan Allah SWT. Jika selama Ramadhan ketiga sikap tersebut seperti sangat lekat dengan seseorang maka mampukah orang tersebut memelihara dan mengaplikasikannya di bulan lain.
            Seseorang yang lulus dari “Universitas Ramadhan” tentunya akan meningkat ketakwaannya. Ia akan senantiasa bersikap jujur dan sabar karena selalu merasa diawasi oleh Allah SWT. Sikap seperti inilah yang akan menghantarkan manusia kepada kesalehan pribadi dan sosial. Dengan demikian, insya Allah segala musibah dan bencana yang kerap melanda bangsa kita tercinta ini pasti akan teratasi. (QS …

MERAIH SUKSES DI UNIVERSITAS RAMADHAN

       
            Bulan Ramadhan telah tiba. Pada bulan tersebut Allah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya yang beriman untuk menunaikan ibadah puasa (shiyam) dengan tujuan agar hamba-Nya tersebut menjadi orang yang bertakwa. Yâ ayyuhal ladzîna âmanû kutiba ‘alaikumus shiyâmu kamâ kutiba ‘alal ladzîna min qablikum la’allakum tattaqûn. (QS Al-Baqarah/2: 183)

           Kalimat la’allakum tattaqûn (agar kalian bertakwa) yang terdapat pada ujung ayat 183 surah al-Baqarah di atas menggambarkan bahwa ketakwaan tidak selesai dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Justru bulan Ramadhan adalah bulan pembinaan, pendidikan, pembiasaan  dan penguatan nilai-nilai ketakwaan untuk diimplementasikan pada perilaku keseharian setelah Ramadhan.

Ibarat sebuah institusi pendidikan, Ramadhan adalah sebuah madrasah atau universitas yang mencetak civitas akademika untuk menjadi alumni yang berprestasi dan berkiprah untuk kemaslahatan umat Islam dan masyarakat secara umum. Namun demikian, lazimnya sebuah institusi pendidikan, nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) lulusan Universitas Ramadhan juga bervariatif. Ada yang biasa-biasa saja (lulus dengan angka 2,0), memuaskan (3,0), sangat memuaskan (3,3), cum laude (3,7) atau bahkan suma cum laude (4,0). Atau mungkin ada juga yang drop out (DO) alias gatot (gagal total). Na’udzubillah min dzalika.

Prestasi yang diraih tentunya sesuai dengan kesungguhan para peserta didik dalam menempuh pendidikannya. Terlebih lagi Universitas Ramadhan adalah sebuah institusi yang jujur dan adil karena pemiliknya adalah Dzat yang Maha Jujur dan Maha Adil. Dia tidak membutuhkan uang suap untuk melicinkan jalan. Dia bahkan tidak membutuhkan sembah sujud seluruh mahluk karena itu tidak akan berpengaruh sama sekali terhadap kekuasannya. (QS …)

Saudaraku, kita tentu tidak ingin ibadah puasa kita sia-sia. Kita tentu tidak mau ibadah puasa kita hanya dihadahi lapar dan haus saja. Yang kita inginkan adalah amal ibadah kita di bulan ini diterima Allah SWT dan dianugerahi gelar prestisius yaitu takwa.

Saudaraku, oleh karena kita adalah mahasiswa Ramadhan angkatan ke 1.400-an. maka kita patut meneladani senior-senior kita yang telah lebih dulu sukses meraih gelar takwa melalui Ramadhan. Kita patut mencontoh Rasulullah, para Sahabat, Tabi’in, dan para Salaf al-Shalih lainnya. Kita ikuti saja rangkaian amal ibadah apa yang mereka lakukan sehingga mereka begitu sukses.